Senin, 09 November 2009
E-COMMERCE
TUGAS E-COMMERCE
ANGGA KUSUMAH WARDANA
30108241
1DB10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT makalah tugas Sistem Informasi Manajemen ini selesai tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun dan dipersiapkan untuk menambah atau memperoleh wawasan pengetahuan atau gambaran mengenal E-Commerce melalui artikel-artikel yang berada di Internet.
Makalah ini disusun untuk melengkapi buku bacaan dan buat referensi bagi teman-teman yang mengikuti mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Kiranya teman-teman dapat memanfaatkan makalah ini sebaik-baiknya.
Makalah ini memang masih jauh dari sempurna baik dalam hal isi, susunan maupun cara penyajiannya.
Terimakasih kepada alamat-alamat web yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah Sistem Informasi Manajemen
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ONNO W PURBO TENTANG E-COMMERCE ………………3
PENGERTIAN, APA ITU e-COMMERCE ………………………………………..4
APAKAH E-COMMERCE AKAN DI REGULASI ………………………………...5
SEBERPA AMAN MENGUNAKAN E-COMMERCE…………………………….7
BEBERAPA CARA BERJUALAN SECARA ON-LINE…………………………..9
STANDAR TEKNOLOGI SECARA E-COMMERCE…………………………….10
ISTILAH E-COMMERCE YANG PERLU DIKETAHUI………………………….12
BEBERAPA KENDALA MELAKUKAN E-COMMERCE………………………..15
SIAPA YANG KALAH JIKA PERUSAHAAN PINDAH BISNIS ON-LINE……..17
BAGAIMANA E-COMMERCE DIMASA DEPAN………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..19
10 Pertanyaan Tentang E-Commerce?
Onno W. Purbo
Saya mencoba melalukan penterjemahan bebas dari artikel yang dibuat di http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ yang berisi sepuluh pertanyaan yang sering ditanyakan tentang e-commerce. Memang tidak 100% persis saya terjemahkan karena dalam beberapa hal mungkin akan berbeda kondisi yang ada di Indonesia dengan kondisi yang ada di Amerika Serikat.
Bisnis di Internet tampaknya akan / sedang booming, hampir semua orang tampaknya sibuk membicarakan hal ini dan bersiap-siap untuk turut berkiprah dalam dunia perdagangan millenium ini. Tentunya sebelum melakukan terjun bebas ke dunia perdagangan elektronik ini ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang teknologi yang digunakan, berbagai standard, maupun nuasa regulasi yang ada dalam bisnis online di Internet tersebut.
Mudah-mudahan terjemahan bebas yang saya berikan untuk 10 pertanyaan yang sering ditanyakan dalam e-commerce ini dapat menguntungkan anda-anda yang ingin melakukan e-dagang. Sehingga dapat menjadikan Website anda yang tadinya pasif menjadi lebih aktif toko yang dapat menghasilkan pendapatan / uang bahkan menjadikan tempat untuk memotong jalur distribusi.
Adapun ke-sepuluh (10) pertanyaan yang sering kali ditanyakan tentang e-commerce adalah:
1. Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
2. Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?).
3. Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
4. Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
5. Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
6. Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
7. Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
8. Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
9. Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
10. Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
Umumnya orang berfikir e-commerce adalah online shopping – belanja di, membeli barang melalui Web.
Terus terang Web shopping / online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. Banyak orang berharap supaya dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang membayar dalam bentuk recehan –beberapa ribu / ratus rupiah – untuk mengakses content atau game di Internet.
Transaksi yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information http://www.simbanet.com/ yang merupakan best seller adalah produk komputer, produk konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV).
Dari berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di amerika serikat tentunya. International Data Corporation http://www.idc.com/ memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan membeli melalui e-commerce berbagai barang senilai US$ 16 juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002. Forrester Research http://www.forrester.com/ memprediksikan sales e-commerce sekitar US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan melalui e-commerce pada tahun 2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.
Tentunya bagi Indonesia yang jumlah pengguna Internet-nya masih sedikit belum sebanyak US, kecuali kalau WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce akan menjadi lain - tampaknya yang menjadi hot sekarang ini justru situs-situs berita, seperti kompas.com, detik.com. Sebuah permulaan yang baik untuk membangun community – yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis ke bisnis.
Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?)
President Clinton barangkali cukup nekad dengan mengajukan Internet Tax Freedom Act http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata sangat di setujui oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua negara bagian dan lokal di amerika untuk memajak informasi & perdagangan melalui Internet.
Artinya bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai Internet Trade Free Zone, sebuah ide yang cukup gila barangkali – tapi akan sangat effektif bagi para produsen barang / informasi karena usaha eksport yang mendatangkan banyak devisa ke negara menjadi sangat baik sekali. Logikanya sederhana sekali - orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang ke negara lain yang harganya lebih murah.
Bagaimana dengan Indonesia? tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. E-Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai / custom, selain itu rasanya sulit.
Kalau saya boleh saran, alangkah cantiknya negara ini kalau sebagian besar bangsanya bisa menjadi produsen di Internet dan melakukan transaksi dagang / eksport ke Internet. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara tempat kita berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll. Contohnya - apakah ada yang pernah berfikir bahwa harga kepompong kupu-kupu adalah US$7 / buah-nya? Pak Anshori dari UNILA http://www.unila.ac.id ternyata sangat jeli melihat hal ini. Masih banyak lagi hal-hal lain yang menarik yang hanya mungkin dilakukan oleh orang Indonesia di Internet.
Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa.
Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 – setiap kali anda membuang resi pembelian kartu kredit – anda sebetulnya telah membuka informasi kartu kredit tersebut untuk dicuri.
Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html, sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http.
Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction (SET) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html. SET akan mengenkode nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet – yang hanya dapat membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit – artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga kemungkinan terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.
Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.
Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs e-commerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang simple, murah hingga mahal dan kompleks.
Para pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman interactive http://www.formaninteractive.com/ memberikan produk Internet creator seharga kurang dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan beberapa wizard untuk menolong anda membuat halaman web yang aman untuk menjual produk anda. Bahkan jika meletakan halaman web tersebut di server Forman, mereka akan membantu menangani pembayaran melalui CheckFree http://www.checkfree.com/.
Jika anda sudah siap untuk masuk ke bisnis ini, anda dapat juga menggunakan yahoo store http://store.yahoo.com/ yang akan memungkinkan anda untuk membangun situs web untuk bertransaksi melalui browser web di rumah anda. Yahoo akan berfungsi sebagai host, biaya di sesuaikan dengan jumlah barang yang di jual – yaitu US$100 / bulan untuk toko yang menjual 50 barang, US$300 / bulan untuk toko dengan barang sampai dengan 1000 barang.
Solusi-solusi yang murah dan menarik ini juga tampaknya juga diberikan oleh indosatcom sebuah anak perusahaan dari Indosat yang memfokuskan diri di e-commerce. Salah satu produk indosatcom adalah EDIWeb menjadi menarik untuk para pengusaha kecil yang hanya bermodal akses ke WARNET. Telkom juga meluncurkan plasa.com belum terhitung inisiatif lain seperti Wasantara dll.
Tentunya untuk solusi-solusi komplex yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi antara berbagai proses transaksi yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang berharga cukup tinggi di antara US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat seorang pengusaha kecil jatuh bangkrut.
Tampaknya solusi paling menarik adalah jasa e-commerce hosting yang dijalankan banyak perusahaan termasuk indosatcom, AT&T http://www.ipservices.att.com/wss/, MCI http://www.wcom.net/commercehost/, dan GTE BBN Planet http://www.bbn.com/. Karena resiko & biaya rendah untuk melakukan e-commerce demikian dikatakan oleh Karl Lewis dari Proxicom http://www.proxicom.com/ yang merupakan perusahaan konsultan web yang mensetup situs e-commerce Day-Timer http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil Oil dan distributor-nya.
Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.
Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
Open Trading Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
Open Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
Secure Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
Secure Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.
Truste http://www.truste.org/ adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
E-commerce memang penuh dengan berbagai istilah, beberapa diantara-nya adalah:
Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola / metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. Nomor tersebut, seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa oleh digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan transaksi kartu kredit melalui Internet. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di PC Webopaedia http://www.sandybay.com/pc-web/digital_cash.htm.
Digital money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet. Yahoo http://www.yahoo.com/Business_and_Economy/Companies/Financial_Services/Transaction_Clearing/Digital_Money/ mencatat paling tidak ada 21 perusahaan yang memberikan jasa digital money di Internet.
Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara. Kira-kira pada saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail tradisional dan menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara tradisional – seperti toko dan jasa mail order – akan kehilangan pekerjaan.
Electronic checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk membayar PAM atau telepon.
Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang mendukung electronic wallet, maka pada saat menekan tombol Pay maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan electronic wallet. Vendor browser pada saat ini telah berusaha untuk melakukan negosiasi untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke produk mereka.
Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi e-commerce yang memungkinkan menyambungkan semua aspek bisnis, dari proses pemesanan hingga pembayaran.
Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi. Pay-as-you-go micropayment seharusnya akan membuat revolusi di dunia e-commerce. Contohnya ESPN SportsZone http://espn.sportszone.com/ menggunakan CyberCoin untuk membayar US$1 untuk mengaskses situs mereka selama satu hari – tanpa perlu membayar penuh langganan bulanan. Kenyataan di lapangan sebagian besar pelanggan yang potensial tidak terlalu bersedia untuk bermain-main dengan micropayment.
Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
Ternyata bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana, dan situs kacangan.
Seringkali yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.
Sebuah contoh sederhana yang bisa ditampilkan adalah Kevin Donlin seorang penulis dan Web developer yang membuat Guaranteed Resumes http://www.gresumes.com/ di Internet berawal dari tahun 1994. Saat ini dia memperoleh sekitar 100 pendatang setiap hari dan memperoleh sebagian dari pemasukannya dari bisnis penulisan resume.
Keberhasilan Donlin terletak pada keberhasilan dalam menekan serendah-rendahnya biasa yang dibutuhkan. Server yang digunakan diletakan di ISP lokal, dan pelanggan berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Transaksi kartu kredit dilakukan menggunakan swipe terminal yang dia sewa seharga US$30 / bulan – tapi tidak perlu menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengambilkan dana dari kartu kredit.
Tentunya masih banyak sekali cerita-cerita menarik seperti yang dialami oleh Kevin tersebut.
Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/ para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.
Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah.
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems with their operation they already had.”
Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
Perusahaan yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen perjalanan, tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail – terutama toko perangkat lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan & bisnis sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi teritori bisnis tersebut. Menurut laporan Forrester Research http://www.forrester.com/ prediksi penjualan di sales & tiket perjalanan melalui Internet akan naik dari US$475 juta di tahun 1997 ke US$10 milyar di tahun 2001. Angka tersebut merepresentasikan 8% dari semua penjualan tiket perjalanan di US.
Kalau Bill Gates mengatakan e-commerce akan menghilangkan perantara (middleman). Kalau buzzword sekarang ini adalah disintermediation http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss06.html, cara mengatakan bahwa siapapun yang berada di antara pembeli dan penjual akan memperoleh masalah besar. Akan tetapi jika kita melihat lebih lebih dalam lagi akan terlihat bahwa sebenarnya e-commerce akan menciptakan pola perantara yang baru.
Cerita sukses e-commerce, seperti amazon.com http://www.amazon.com/, sebetulnya merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak menerbitkan buku. Mereka semua umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.
Tampaknya e-middleman harus mendemonstrasikan bahwa mereka menambahkan nilai dalam proses pembelian, melalui marketing, customer service, juga metoda-metoda lain. Kalau tidak maka pelanggan akan memutuskan modem-nya dan tidak akan menggunakan jasa mereka lagi.
Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global.
Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar – banyak orang yang berpartisipasi dalam berbagai interest group online – memperlihatkan pergeseran pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke kekuatan pasar. Paling tidak demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari McKinsey http://www.mckinsey.com/ sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional.
Masyarakat virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool http://www.fool.com/ memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa melalui broker / perantara. ParentsPlace http://www.parentsplace.com/ merupakan tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan pada vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk yang sangat spesifik seperti makanan bayi dan shampo.
Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar – sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.
Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.firefly.com/
http://www.openbuy.org/
http://www.daytimer.com/
http://www.proxicom.com/
http://www.wcom.net/commercehost/
http://www.bbn.com/
http://www.ipservices.att.com/wss/
http://www.formaninteractive.com/
http://www.checkfree.com/.
http://store.yahoo.com/
http://www.fool.com/
http://www.parentsplace.com/
http://www.mckinsey.com/
http://www.gresumes.com/
http://www.commerce.net/
http://espn.sportszone.com/
http://www.formaninteractive.com/
http://www.checkfree.com/.
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html
http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm
http://www.simbanet.com/
http://www.forrester.com/
http://www.deanwitter.com/
http://www.idc.com/
ANGGA KUSUMAH WARDANA
30108241
1DB10
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan rasa syukur ke hadirat Allah SWT makalah tugas Sistem Informasi Manajemen ini selesai tepat pada waktunya. Makalah ini saya susun dan dipersiapkan untuk menambah atau memperoleh wawasan pengetahuan atau gambaran mengenal E-Commerce melalui artikel-artikel yang berada di Internet.
Makalah ini disusun untuk melengkapi buku bacaan dan buat referensi bagi teman-teman yang mengikuti mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Kiranya teman-teman dapat memanfaatkan makalah ini sebaik-baiknya.
Makalah ini memang masih jauh dari sempurna baik dalam hal isi, susunan maupun cara penyajiannya.
Terimakasih kepada alamat-alamat web yang telah membantu dalam penyelesaian tugas makalah Sistem Informasi Manajemen
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ONNO W PURBO TENTANG E-COMMERCE ………………3
PENGERTIAN, APA ITU e-COMMERCE ………………………………………..4
APAKAH E-COMMERCE AKAN DI REGULASI ………………………………...5
SEBERPA AMAN MENGUNAKAN E-COMMERCE…………………………….7
BEBERAPA CARA BERJUALAN SECARA ON-LINE…………………………..9
STANDAR TEKNOLOGI SECARA E-COMMERCE…………………………….10
ISTILAH E-COMMERCE YANG PERLU DIKETAHUI………………………….12
BEBERAPA KENDALA MELAKUKAN E-COMMERCE………………………..15
SIAPA YANG KALAH JIKA PERUSAHAAN PINDAH BISNIS ON-LINE……..17
BAGAIMANA E-COMMERCE DIMASA DEPAN………………………………..18
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………..19
10 Pertanyaan Tentang E-Commerce?
Onno W. Purbo
Saya mencoba melalukan penterjemahan bebas dari artikel yang dibuat di http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ yang berisi sepuluh pertanyaan yang sering ditanyakan tentang e-commerce. Memang tidak 100% persis saya terjemahkan karena dalam beberapa hal mungkin akan berbeda kondisi yang ada di Indonesia dengan kondisi yang ada di Amerika Serikat.
Bisnis di Internet tampaknya akan / sedang booming, hampir semua orang tampaknya sibuk membicarakan hal ini dan bersiap-siap untuk turut berkiprah dalam dunia perdagangan millenium ini. Tentunya sebelum melakukan terjun bebas ke dunia perdagangan elektronik ini ada baiknya kita mengetahui sedikit tentang teknologi yang digunakan, berbagai standard, maupun nuasa regulasi yang ada dalam bisnis online di Internet tersebut.
Mudah-mudahan terjemahan bebas yang saya berikan untuk 10 pertanyaan yang sering ditanyakan dalam e-commerce ini dapat menguntungkan anda-anda yang ingin melakukan e-dagang. Sehingga dapat menjadikan Website anda yang tadinya pasif menjadi lebih aktif toko yang dapat menghasilkan pendapatan / uang bahkan menjadikan tempat untuk memotong jalur distribusi.
Adapun ke-sepuluh (10) pertanyaan yang sering kali ditanyakan tentang e-commerce adalah:
1. Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
2. Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?).
3. Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
4. Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
5. Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
6. Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
7. Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
8. Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
9. Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
10. Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Apakah e-commerce (e-dagang)? (what is e-commerce?)
Umumnya orang berfikir e-commerce adalah online shopping – belanja di, membeli barang melalui Web.
Terus terang Web shopping / online shopping sebetulnya hanya sebagian kecil sekali dari belantara e-commerce. Web shopping yang termasuk di dalamnya transaksi online stok, men-download software langsung dari web sebetulnya menghubungkan bisnis ke konsumen ini hanya sekitar 20% dari total e-commerce, sedang sebagian besar sebetulnya lebih banyak berupa hubungan dagang bisnis ke bisnis yang memudahkan proses pembelian antar perusahaan-perusahaan. Banyak orang berharap supaya dimungkinkan terjadinya transaksi mikro yang memungkinkan orang membayar dalam bentuk recehan –beberapa ribu / ratus rupiah – untuk mengakses content atau game di Internet.
Transaksi yang sangat hot di e-commerce untuk barang-barang dagangan di Internet maupun melalui media elektronik lainnya, menurut Simba Information http://www.simbanet.com/ yang merupakan best seller adalah produk komputer, produk konsumer, buku dan majalah, musik dan produk entertainment (audio, video, TV).
Dari berbagai statistik yang ada tampaknya e-commerce akan semakin marak, terutama di amerika serikat tentunya. International Data Corporation http://www.idc.com/ memprojeksikan bahwa 46 juta orang amerika akan membeli melalui e-commerce berbagai barang senilai US$ 16 juta di tahun 2001, dan US$54 juta di tahun 2002. Forrester Research http://www.forrester.com/ memprediksikan sales e-commerce sekitar US$7 juta di tahun 2000. Untuk jangka panjang, Morgan Stanley Dean Witter http://www.deanwitter.com/ meng-estimasikan penjualan melalui e-commerce pada tahun 2005 antara US$21 juta s/d US$115 juta.
Tentunya bagi Indonesia yang jumlah pengguna Internet-nya masih sedikit belum sebanyak US, kecuali kalau WARNET-WARNET makin marak. Strategi e-commerce akan menjadi lain - tampaknya yang menjadi hot sekarang ini justru situs-situs berita, seperti kompas.com, detik.com. Sebuah permulaan yang baik untuk membangun community – yang bukan mustahil berlanjut ke focus groups dan e-commerce bisnis ke bisnis.
Apakah pemerintah akan me-regulasi e-commerce? (Is the government going to regulate e-commerce?)
President Clinton barangkali cukup nekad dengan mengajukan Internet Tax Freedom Act http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm yang ternyata sangat di setujui oleh Senat Amerika Serikat, undang-undang ini melarang semua negara bagian dan lokal di amerika untuk memajak informasi & perdagangan melalui Internet.
Artinya bangsa Amerika Serikat telah menset Internet sebagai Internet Trade Free Zone, sebuah ide yang cukup gila barangkali – tapi akan sangat effektif bagi para produsen barang / informasi karena usaha eksport yang mendatangkan banyak devisa ke negara menjadi sangat baik sekali. Logikanya sederhana sekali - orang akan berlomba-lomba untuk membeli barang ke negara lain yang harganya lebih murah.
Bagaimana dengan Indonesia? tampaknya akan menjadi tantangan yang cukup serius bagi orang-orang pajak di Indonesia karena transaksi-transaksi yang bersifat intangible melalui Internet sangat sulit di deteksi, semakin hari semakin banyak transaksi jenis ini terjadi di Internet. E-Commerce yang melibatkan pemindahan barang cukup mudah di deteksi di pelabuhan atau bandar udara sehingga dapat di deteksi oleh beacukai / custom, selain itu rasanya sulit.
Kalau saya boleh saran, alangkah cantiknya negara ini kalau sebagian besar bangsanya bisa menjadi produsen di Internet dan melakukan transaksi dagang / eksport ke Internet. Tampaknya banyak orang di Indonesia yang belum sadar bahwa negara tempat kita berdiri sangat banyak menjanjikan hal-hal yang diminati oleh bangsa lain, apakah itu kekayaan alam-nya, sosial, budaya dll. Contohnya - apakah ada yang pernah berfikir bahwa harga kepompong kupu-kupu adalah US$7 / buah-nya? Pak Anshori dari UNILA http://www.unila.ac.id ternyata sangat jeli melihat hal ini. Masih banyak lagi hal-hal lain yang menarik yang hanya mungkin dilakukan oleh orang Indonesia di Internet.
Seberapa aman e-commerce? (Is e-commerce safe?)
Di media massa cukup banyak berita tentang pembobolan sistem keamanan Internet, akan tetapi umumnya vendor dan analis komputer berargumentasi bahwa transaksi di Internet jauh lebih aman daripada di dunia biasa.
Sebenarnya sebagian besar dari pencurian kartu kredit terjadi di sebabkan oleh pegawai sales yang menghandle nomor kartu kredit tersebut. Sistem e-commerce sebetulnya menghilangkan keinginan mencuri tadi dengan cara meng-enkripsi nomor kartu kredit tersebut di server perusahaan. Untuk merchants, e-commerce juga merupakan cara yang aman untuk membuka toko karena meminimalkan kemungkinan di jarah, di bakar atau kebanjiran. Hal yang paling berat adalah meyakinkan para pembeli bahwa e-commerce adalah aman untuk mereka.
Umumnya pengguna kartu kredit tidak terlalu mempercayai-nya, tapi para pakar e-commerce mengatakan bahwa transaksi e-commerce jauh lebih aman daripada pembelian kartu kredit biasa. Setiap kali anda membayar menggunakan kartu kredit di toko, di restauran, di glodok, di mangga dua atau melalui telepon 800 – setiap kali anda membuang resi pembelian kartu kredit – anda sebetulnya telah membuka informasi kartu kredit tersebut untuk dicuri.
Sejak versi 2.0 dari Netscape Navigator dan Microsoft Internet Explorer, transaksi dapat di enkripsi menggunakan Secure Sockets Layer (SSL) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html, sebuah protokol yang akan mengamankan saluran komunikasi ke server, memproteksi data pada saat dikirimkan melalui Internet. SSL menggunakan public key encryption, salah satu metoda enkripsi yang cukup kuat saat ini. Untuk melihat apakah sebuah Web site di amankan menggunakan SSL dapat dilihat pada awal URL digunakan https bukan http.
Pembuat browser dan perusahaan kartu kredit saat ini mempromosikan sebuah standar tambahan bagi keamanan di namakan Secure Electronic Transaction (SET) http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html. SET akan mengenkode nomor kartu kredit yang ada di server vendor di Internet – yang hanya dapat membaca nomor kartu kredit tersebut hanya bank dan perusahaan kartu kredit – artinya pegawai vendor / merchant tidak bisa membaca sama sekali sehingga kemungkinan terjadi pencurian oleh vendor menjadi tidak mungkin.
Terus terangnya memang tidak ada sistem e-commerce yang bisa menggaransi proteksi 100% kepada kartu kredit anda, tapi kemungkinan untuk di copet dompet anda di toko online akan jauh lebih rendah dibandingkan di tempat biasa.
Bagaimana cara saya memulai berjualan secara online? (How do I start selling online?)
Saat ini banyak sekali produk-produk yang memungkinkan kita mensetup situs e-commerce dan langsung berjualan dalam waktu beberapa hari / minggu, mulai dari yang simple, murah hingga mahal dan kompleks.
Para pengusaha kecil mungkin harus melihat jauh diluar ISP-nya untuk melihat solusi-solusi murah tadi. Contohnya, Forman interactive http://www.formaninteractive.com/ memberikan produk Internet creator seharga kurang dari US$150. Perangkat lunak tersebut menggunakan beberapa wizard untuk menolong anda membuat halaman web yang aman untuk menjual produk anda. Bahkan jika meletakan halaman web tersebut di server Forman, mereka akan membantu menangani pembayaran melalui CheckFree http://www.checkfree.com/.
Jika anda sudah siap untuk masuk ke bisnis ini, anda dapat juga menggunakan yahoo store http://store.yahoo.com/ yang akan memungkinkan anda untuk membangun situs web untuk bertransaksi melalui browser web di rumah anda. Yahoo akan berfungsi sebagai host, biaya di sesuaikan dengan jumlah barang yang di jual – yaitu US$100 / bulan untuk toko yang menjual 50 barang, US$300 / bulan untuk toko dengan barang sampai dengan 1000 barang.
Solusi-solusi yang murah dan menarik ini juga tampaknya juga diberikan oleh indosatcom sebuah anak perusahaan dari Indosat yang memfokuskan diri di e-commerce. Salah satu produk indosatcom adalah EDIWeb menjadi menarik untuk para pengusaha kecil yang hanya bermodal akses ke WARNET. Telkom juga meluncurkan plasa.com belum terhitung inisiatif lain seperti Wasantara dll.
Tentunya untuk solusi-solusi komplex yang membutuhkan kemampuan integrasi yang tinggi antara berbagai proses transaksi yang dilakukan ada banyak perangkat lunak yang berharga cukup tinggi di antara US$5000 s/d US$100000 cukup untuk membuat seorang pengusaha kecil jatuh bangkrut.
Tampaknya solusi paling menarik adalah jasa e-commerce hosting yang dijalankan banyak perusahaan termasuk indosatcom, AT&T http://www.ipservices.att.com/wss/, MCI http://www.wcom.net/commercehost/, dan GTE BBN Planet http://www.bbn.com/. Karena resiko & biaya rendah untuk melakukan e-commerce demikian dikatakan oleh Karl Lewis dari Proxicom http://www.proxicom.com/ yang merupakan perusahaan konsultan web yang mensetup situs e-commerce Day-Timer http://www.daytimer.com/ dan extranet untuk Mobil Oil dan distributor-nya.
Adakah standar teknologi untuk e-commerce? (Are there any technology standards for e-commerce?)
Di samping berbagai standar yang digunakan di Intenet, e-commerce juga menggunakan standar yang digunakan sendiri, umumnya digunakan dalam transaksi bisnis-ke-bisnis. Beberapa diantara yang sering digunakan adalah:
Electronic Data Interchange (EDI): dibuat oleh pemerintah di awal tahun 70-an dan saat ini digunakan oleh lebih dari 1000 perusahaan Fortune di Amerika Serikat, EDI adalah sebuah standar struktur dokumen yang dirancang untuk memungkinkan organisasi besar untuk mengirimkan informasi melalui jaringan private. EDI saat ini juga digunakan dalam corporate web site.
Open Buying on the Internet (OBI): adalah sebuah standar yang dibuat oleh Internet Purchasing Roundtable yang akan menjamin bahwa berbagai sistem e-commerce dapat berbicara satu dengan lainnya. OBI yang dikembangkan oleh konsorsium OBI http://www.openbuy.org/ didukung oleh perusahaan-perusahaan yang memimpin di bidang teknologi seperti Actra, InteliSys, Microsoft, Open Market, dan Oracle.
Open Trading Protocol (OTP): OTP dimaksudkan untuk menstandarisasi berbagai aktifitas yang berkaitan dengan proses pembayaran, seperti perjanjian pembelian, resi untuk pembelian, dan pembayaran. OTP sebetulnya merupakan standar kompetitor OBI yang dibangun oleh beberapa perusahaan, seperti AT&T, CyberCash, Hitachi, IBM, Oracle, Sun Microsystems, dan British Telecom.
Open Profiling Standard (OPS): sebuah standar yang di dukung oleh Microsoft dan Firefly http://www.firefly.com/. OPS memungkinkan pengguna untuk membuat sebuah profil pribadi dari kesukaan masing-masing pengguna yang dapat dia share dengan merchant. Ide dibalik OPS adalah untuk menolong memproteksi privasi pengguna tanpa menutup kemungkinan untuk transaksi informasi untuk proses marketing dsb.
Secure Socket Layer (SSL): Protokol ini di disain untuk membangun sebuah saluran yang aman ke server. SSL menggunakan teknik enkripsi public key untuk memproteksi data yang di kirimkan melalui Internet. SSL dibuat oleh Netscape tapi sekarang telah di publikasikan di public domain.
Secure Electronic Transactions (SET): SET akan mengenkodekan nomor kartu kredit yang di simpan di server merchant. Standar ini di buat oleh Visa dan MasterCard, sehingga akan langsung di dukung oleh masyarakat perbankan. Ujicoba pertama kali dari SET di e-commerce dilakukan di Asia.
Truste http://www.truste.org/ adalah sebuah partnership dari berbagai perusahaan yang mencoba membangun kepercayaan public dalam e-commerce dengan cara memberikan cap Good Housekeeping yang memberikan approve pada situs yang tidak melanggar kerahasiaan konsumen.
Istilah apa saja yang perlu saya ketahui? (What buzzwords do I need to know?)
E-commerce memang penuh dengan berbagai istilah, beberapa diantara-nya adalah:
Digital atau electronic cash: juga dikenal sebagai e-cash, istilah ini ditujukan untuk beberapa pola / metoda yang memungkinkan seseorang untuk membeli barang atau jasa dengan cara mengirimkan nomor dari satu komputer ke komputer yang lain. Nomor tersebut, seperti yang terdapat di mata uang, di isukan oleh sebuah bank dan merepresentasikan sejumlah uang betulan. Salah satu kelebihan yang dibawa oleh digital cash adalah sifatnya yang anonymous dan dapat di pakai ulang, seperti uang cash biasa. Hal ini merupakan perbedaan utama antara e-cash dengan transaksi kartu kredit melalui Internet. Untuk informasi lebih lanjut dapat dilihat di PC Webopaedia http://www.sandybay.com/pc-web/digital_cash.htm.
Digital money: adalah terminologi global untuk berbagai e-cash dan mekanisme pembayaran elektronik di Internet. Yahoo http://www.yahoo.com/Business_and_Economy/Companies/Financial_Services/Transaction_Clearing/Digital_Money/ mencatat paling tidak ada 21 perusahaan yang memberikan jasa digital money di Internet.
Disintermediation: adalah proses untuk memotong jalur perantara. Kira-kira pada saat perusahaan yang berbasiskan web membypass kanal retail tradisional dan menjual secara langsung ke pelanggan / pembeli, maka perantara tradisional – seperti toko dan jasa mail order – akan kehilangan pekerjaan.
Electronic checks: pada saat ini sedang di ujicoba oleh CyberCash http://www.cybercash.com/, sistem check elektronik seperti PayNow akan mengambil uang dari account check di bank pelanggan untuk membayar PAM atau telepon.
Electronic wallet: Pola pembayaran – seperti CyberCash Internet Wallet http://www.cybercash.com/, akan menyimpan nomor kartu kredit anda di harddisk anda dalam bentuk terenkripsi yang aman. Anda akan dapat melakukan pembelian-pembelian pada situs Web yang mendukung electronic wallet tersebut. Jika anda ingin membeli sesuatu pada toko yang mendukung electronic wallet, maka pada saat menekan tombol Pay maka proses pembayaran melalui kartu kredit akan dilakukan transaksinya secara aman oleh server perusahaan electronic wallet. Vendor browser pada saat ini telah berusaha untuk melakukan negosiasi untuk memasukan teknologi e-wallet tadi ke produk mereka.
Extranet: adalah sebuah kelanjutan dari intranet perusahaan yang mengkaitkan jaringan internal satu perusahaan dengan jaringan internal supplier mereka maupun pelanggan mereka. Dengan cara itu sangat mungkin untuk mengembangkan aplikasi e-commerce yang memungkinkan menyambungkan semua aspek bisnis, dari proses pemesanan hingga pembayaran.
Micropaymet: transaksi dalam jumlah kecil antara beberapa ratus rupiah hingga puluhan ribu rupiah, misalnya untuk mengambil / mengakses grafik, game maupun informasi. Pay-as-you-go micropayment seharusnya akan membuat revolusi di dunia e-commerce. Contohnya ESPN SportsZone http://espn.sportszone.com/ menggunakan CyberCoin untuk membayar US$1 untuk mengaskses situs mereka selama satu hari – tanpa perlu membayar penuh langganan bulanan. Kenyataan di lapangan sebagian besar pelanggan yang potensial tidak terlalu bersedia untuk bermain-main dengan micropayment.
Bagaimana cara usaha kecil mengambil keuntungan dari e-commerce? (How can small businesses take advantage of e-commerce?)
Ternyata bukan hanya perusahaan besar saja yang berkecimpung dalam e-commerce tapi juga banyak pengusaha kecil yang berkiprah dengan Web sederhana, dan situs kacangan.
Seringkali yang dibutuhkan untuk sukses hanya promosi sederhana agar terlihat oleh para pelanggan. Berita mulut ke mulut, posting di newsgroup, dan mendaftarkan diri di search engine cukup sudah untuk menarik pelanggan ke situs anda.
Sebuah contoh sederhana yang bisa ditampilkan adalah Kevin Donlin seorang penulis dan Web developer yang membuat Guaranteed Resumes http://www.gresumes.com/ di Internet berawal dari tahun 1994. Saat ini dia memperoleh sekitar 100 pendatang setiap hari dan memperoleh sebagian dari pemasukannya dari bisnis penulisan resume.
Keberhasilan Donlin terletak pada keberhasilan dalam menekan serendah-rendahnya biasa yang dibutuhkan. Server yang digunakan diletakan di ISP lokal, dan pelanggan berdatangan dari seluruh penjuru dunia. Transaksi kartu kredit dilakukan menggunakan swipe terminal yang dia sewa seharga US$30 / bulan – tapi tidak perlu menggunakan jasa pihak ketiga untuk mengambilkan dana dari kartu kredit.
Tentunya masih banyak sekali cerita-cerita menarik seperti yang dialami oleh Kevin tersebut.
Apa penghalang utama untuk melakukan e-commerce? (What are the biggest barriers to e-commerce?)
Menurut survey yang dilakukan oleh CommerceNet http://www.commerce.net/ para pembeli / pembelanja belum menaruh kepercayaan kepada e-commerce, mereka tidak dapat menemukan apa yang mereka cari di e-commerce, belum ada cara yang mudah dan sederhana untuk membayar. Di samping itu, surfing di e-commerce belum lancar betul.
Pelanggan e-commerce masih takut ada pencuri kartu kredit, rahasia informasi personal mereka menjadi terbuka, dan kinerja jaringan yang kurang baik. Umumnya pembeli masih belum yakin bahwa akan menguntungkan dengan menyambung ke Internet, mencari situs shopping, menunggu download gambar, mencoba mengerti bagaimana cara memesan sesuatu, dan kemudian harus takut apakah nomor kartu kredit mereka di ambil oleh hacker.
Tampaknya untuk meyakinkan pelanggan ini, e-merchant harus melakukan banyak proses pemandaian pelanggan. Walaupun demikian Gail Grant, kepala lembaga penelitian di CommerceNet http://www.commerce.net/ meramalkan sebagian besar pembeli akan berhasil mengatasi penghalang tersebut setelah beberapa tahun mendatang.
Grant mengatakan jika saja pada halaman Web dapat dibuat label yang memberikan informasi tentang produk dan harganya, akan sangat memudahkan untuk search engine menemukan sebuah produk secara online. Hal tersebut belum terjadi memang karena sebagian besar merchant ingin agar orang menemukan hanya produk mereka tapi bukan kompetitor-nya apalagi jika ternyata harga yang diberikan kompetitor lebih murah.
Untuk sistem bisnis-ke-bisnis, isu yang ada memang tidak sepelik di atas, akan tetapi tetap ada isu-isu serius. Seperti para pengusaha belum punya model yang baik bagaimana cara mensetup situs e-commerce mereka, mereka mengalami kesulitan untuk melakukan sharing antara informasi yang diperoleh online dengan aplikasi bisnis lainnya. Masalah yang barangkali menjadi kendala utama adalah ide untuk sharing informasi bisnis kepada pelanggan dan supplier – hal ini merupakan strategi utama dalam sistem e-commerce bisnis ke bisnis.
Kunci utama untuk memecahkan masalah adalah merchant harus menghentikan pemikiran bahwa dengan cara menopangkan diri pada Java applets maka semua masalah akan solved, padahal kenyataannya adalah sebetulnya merchant harus me-restrukturisasi operasi mereka untuk mengambil keuntungan maksimal dari e-commerce. Grant mengatakan, “E-commerce is just like any automation – it amplifies problems with their operation they already had.”
Siapa yang kalah jika pengusaha berpindah kepada bisnis online? (Who stands to lose from businesses moving online?)
Perusahaan yang akan secara langsung dirugikan oleh e-commerce adalah agen perjalanan, tiket bioskop, katalog mail-order, dan toko retail – terutama toko perangkat lunak. Mungkin kalau di Indonesia yang terasa hanya bagi agen perjalanan & bisnis sekitar turis. E-commerce dengan nyata telah mempengaruhi teritori bisnis tersebut. Menurut laporan Forrester Research http://www.forrester.com/ prediksi penjualan di sales & tiket perjalanan melalui Internet akan naik dari US$475 juta di tahun 1997 ke US$10 milyar di tahun 2001. Angka tersebut merepresentasikan 8% dari semua penjualan tiket perjalanan di US.
Kalau Bill Gates mengatakan e-commerce akan menghilangkan perantara (middleman). Kalau buzzword sekarang ini adalah disintermediation http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss06.html, cara mengatakan bahwa siapapun yang berada di antara pembeli dan penjual akan memperoleh masalah besar. Akan tetapi jika kita melihat lebih lebih dalam lagi akan terlihat bahwa sebenarnya e-commerce akan menciptakan pola perantara yang baru.
Cerita sukses e-commerce, seperti amazon.com http://www.amazon.com/, sebetulnya merupakan bentuk lain dari sebuah proses perantara. Amazon.com tidak menerbitkan buku. Mereka semua umumnya hanyalah sebuah distributor online saja.
Tampaknya e-middleman harus mendemonstrasikan bahwa mereka menambahkan nilai dalam proses pembelian, melalui marketing, customer service, juga metoda-metoda lain. Kalau tidak maka pelanggan akan memutuskan modem-nya dan tidak akan menggunakan jasa mereka lagi.
Bagaimana masa depan e-commerce? (What is the future of e-commerce?)
Tampaknya e-commerce mempunyai masa depan yang cerah. Jika berbagai detail dari perdagangan online ini dapat di selesaikan maka bukan mustahil e-commerce dan Internet akan mengubah struktur dunia usaha secara global.
Dengan perkembangan masyarakat virtual yang demikian besar – banyak orang yang berpartisipasi dalam berbagai interest group online – memperlihatkan pergeseran pardigma dari kekuatan ekonomi yang bertumpu pada pembuat / manufacturer ke kekuatan pasar. Paling tidak demikian yang dilihat oleh John Hagel dan Arthur Armstrong, sepasang analis dari McKinsey http://www.mckinsey.com/ sebuah perusahaan konsultan manajemen internasional.
Masyarakat virtual telah memperlihatkan effek-nya. Situs investment seperti Motley Fool http://www.fool.com/ memungkinkan anggota untuk bertukar pengalaman tanpa melalui broker / perantara. ParentsPlace http://www.parentsplace.com/ merupakan tempat pertemuan para orang tua yang akhirnya memberikan kesempatan pada vendor-vendor kecil untuk mencapai pelanggan potensial mereka untuk produk yang sangat spesifik seperti makanan bayi dan shampo.
Masyarakat virtual akan menggoyang kehebatan divisi marketing dan penjualan di perusahaan-perusahaan besar. Justru perusahaan-perusahaan kecil dengan produk yang lebih baik dan customer service yang baik akan dapat menggunakan masyarakat virtual ini untuk mengalahkan perusahaan besar – sesuatu yang cukup sulit dimengerti di dunia nyata.
Dalam bukunya Net Gain: Expanding Markets Through Virtual Communities, yang dipublikasikan oleh Harvard Business School Press, Hagel dan Armstrong berargumen bahwa daripada melawan trend yang ada, perusahaan yang pandai akan membantu terbentuknya virtual community ini dan menggunakannya untuk mencapai pelanggannya.
DAFTAR PUSTAKA
http://www.firefly.com/
http://www.openbuy.org/
http://www.daytimer.com/
http://www.proxicom.com/
http://www.wcom.net/commercehost/
http://www.bbn.com/
http://www.ipservices.att.com/wss/
http://www.formaninteractive.com/
http://www.checkfree.com/.
http://store.yahoo.com/
http://www.fool.com/
http://www.parentsplace.com/
http://www.mckinsey.com/
http://www.gresumes.com/
http://www.commerce.net/
http://espn.sportszone.com/
http://www.formaninteractive.com/
http://www.checkfree.com/.
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html
http://www.builder.com/Business/Ecommerce20/ss05.html
http://www.house.gov/chriscox/nettax/frmain.htm
http://www.simbanet.com/
http://www.forrester.com/
http://www.deanwitter.com/
http://www.idc.com/
Minggu, 01 November 2009
tugasBresenham’s Algorithms
Bresenham’s Algorithms
Posted on 21 Oktober 2009 by yuda90
Rate This
Quantcast
Langkah menentukan pixel untuk membuat garis menggunakan algoritma bresenhem adalah sebagai berikut :
1. Input 2 endpoints, simpan endpoints kiri sebagai (x0, y0) dan kanan (x1,y1)
2. Hitung konstanta Δx, Δy, 2Δy, 2Dx,2Δy–2Δx dan nilai awal parameter keputusan
p0= 2Δy –Δx
3. Pada setiap xk di garis, dimulai dari k=0, ujilah :
Jika pk< 0 maka plot(xk+1, yk) dan pk= pk+ 2Δy
Jika pk> 0 maka plot (xk+1, yk+1) dan pk= pk+ 2Δy -2Δx
4.Ulangi tahap 4 sampai mencapai x,y yang di tuju.
Contoh :
Hitunglah posisi piksel hingga membentuk sebuah garis yang menghubungkan titik (4,1) dan (14,8) !
1. Menentukan endpoints (x0,y0)= (4,1) dan (x1,y1)=(14,8)
2. Hitung kostanta :
Dx = x1-x0 Dx= 14-4=10
Dy= y1-y0 Dy= 8-1=7
2Dx= 2.10=20
2Dy= 2.7=14
2Dy-2Dx= 14-20= -6
pk=p0= 2Dy-Dx pk=p0= 14-10=4
3. jadi nilai keputusan awal= 4, karena pk=4 maka kita gunakan pk>0 maka
plot (xk+1,yk+1) = (4+1,1+1) = (5,2) adalah plot yang terbentuk pada K=0.
dan kita hitung nilai keputusan untuk plot selanjutnya. Dengan rumus
pk= pk+ 2Δy -2Δx pk=4+(-6)=-2 adalah nilai keputusan yang ke 2. karena
pk=-2 kita gunakan rumus pk<0 maka plot (xk+1,yk) = (5+1,2) = (6,2)
plot yang terbentuk pada K=1. Ulangi cara tersebut hingga mencapai end point (x1,y1). Untuk mempermudah buatlah table seperti di bawah ini :
tabel
Gambar :
bresenham
Untuk Source code akan segera saya tambahkan karena masih dalam tahap belajar :-)
Posted on 21 Oktober 2009 by yuda90
Rate This
Quantcast
Langkah menentukan pixel untuk membuat garis menggunakan algoritma bresenhem adalah sebagai berikut :
1. Input 2 endpoints, simpan endpoints kiri sebagai (x0, y0) dan kanan (x1,y1)
2. Hitung konstanta Δx, Δy, 2Δy, 2Dx,2Δy–2Δx dan nilai awal parameter keputusan
p0= 2Δy –Δx
3. Pada setiap xk di garis, dimulai dari k=0, ujilah :
Jika pk< 0 maka plot(xk+1, yk) dan pk= pk+ 2Δy
Jika pk> 0 maka plot (xk+1, yk+1) dan pk= pk+ 2Δy -2Δx
4.Ulangi tahap 4 sampai mencapai x,y yang di tuju.
Contoh :
Hitunglah posisi piksel hingga membentuk sebuah garis yang menghubungkan titik (4,1) dan (14,8) !
1. Menentukan endpoints (x0,y0)= (4,1) dan (x1,y1)=(14,8)
2. Hitung kostanta :
Dx = x1-x0 Dx= 14-4=10
Dy= y1-y0 Dy= 8-1=7
2Dx= 2.10=20
2Dy= 2.7=14
2Dy-2Dx= 14-20= -6
pk=p0= 2Dy-Dx pk=p0= 14-10=4
3. jadi nilai keputusan awal= 4, karena pk=4 maka kita gunakan pk>0 maka
plot (xk+1,yk+1) = (4+1,1+1) = (5,2) adalah plot yang terbentuk pada K=0.
dan kita hitung nilai keputusan untuk plot selanjutnya. Dengan rumus
pk= pk+ 2Δy -2Δx pk=4+(-6)=-2 adalah nilai keputusan yang ke 2. karena
pk=-2 kita gunakan rumus pk<0 maka plot (xk+1,yk) = (5+1,2) = (6,2)
plot yang terbentuk pada K=1. Ulangi cara tersebut hingga mencapai end point (x1,y1). Untuk mempermudah buatlah table seperti di bawah ini :
tabel
Gambar :
bresenham
Untuk Source code akan segera saya tambahkan karena masih dalam tahap belajar :-)
open GL
Pada binggung ya apa sih tu openGL? saya juga binggung kok pada awalnya tapi setelah saya tanya ma mbah saya akhirnya saya paham juga, tapi kebanyakan yang saya jumpai banyak tutor openGL yang mungkin masih sedikit susah dicerna (kaya makanan aja), untuk itu disini saya coba menjelaskan sedikit ilmu saya karena saya juga dalam tahap belajar heheheheh……. langsung aja kita bahas. Pertama kita kenalan dulu ma si openGL.
OpenGL kepanjangan dari Open Graphic Library, openGL diproduksi oleh Silicon Graphic dan pada awalnya ditunjukan hanya untuk sistem komputer mereka , tetapi dalam perkembangannya, OpenGL dijadikan salah satu bakuan (standartd) dalam dunia grafika komputer. OpenGL merupakan pustaka program (program library) yang menyediakan sejumlah perintah yang b erhubungan dengan grafika.
Udah kan kenalannya dengan OpenGL, setidaknya anda mungkin sudah punya gambaran gimana sih openGL tu. Kalo yang belum paham juga gini aja anggaplah openGL tu suatu perintah dalam program jika kita ingin menggunakan openGL tentunya kita harus melakukan command untuk memanggil si OpenGL tersebut, openGL bisa diakses jika suatu bahasa pemrograman sudah terdapat file openGL di folder lib . Disini saya akan coba berbagi cara membuat program yang menggunakan openGL untuk membuat titik,objek, dan melakukan transformasi. Program yang saya gunakan adalah delphi, sebenarnya selain bahasa pemrograman yang bisa digunakan bukan hanya delphi, misalnya C,VB, juga bisa untuk keterangan lebih lanjut silahkan cek di websiteoepngl. Berhubung saya tidak mengerti bahasa pemrograman C untuk itu saya menggunakan delphi karena syntak hampir sama dengan pascal dan sudah OOP (bukan karena saya jago delphi tapi cuman ini satu-satunya bahasa pemrograman yang agak nyangkut di kepala :-( ).
Langkah pertama tentunya anda harus mendownload program Delphi dulu untuk membuat program, silahkan anda search sendiri di mbah. Saya menggunakan Delphi7, di dalam delphi7 sudah disediakan file openGL.dcu silahkan di cek untuk memastikan di program delphi folder lib. jika belum tersedia silahkan anda mencari file openGL.dcu, jika tersedia anda cukup menambahkan klausa openGL di perintah uses dari program.
Contoh : Listing Menghubungkan OpenGL.
uses
Windows, message, sysUtils, Classes, Graphic, Controls, Forms, Dialogs, OpenGL;
Menggunakan OpenGL
Mengingat openGl bukan bagian dari sistem operasi windows maka kita perlu mengetahui bahwa program yang kita buat memanfaatkan API dari openGL. Informasi yang perlu diketahui mengenai :
1. Format Pixel yang di sampaikan melalui struktur data TPixelFormatDescriptor. Format pixel memberikan informasi mengenai jumlah warna dalam bit per pixel, kedalaman sumbu , serta tipe pixel.
2. Device Context yang menyatakan perangkat (device) yang akan di gunakan oleh openGL untuk menggambar di layar. Antara perangkat yang disediakan oleh windows dan perangkat yang di sediakan open gl harus dihubungkan sehingga apa yang digambar openGL akan di tampilkan oleh windows.
Tahapan untuk menggunakan OpenGL dapat dirumuskan dalam 4 langkah berikut ini :
1. Tentukan format pixel
2. Buat device context untuk me-render/menggambar
3. Aktifkan device context yang di buat pada langkah 2
4. Gambar pixel
—————————————————————————————————————————————–
Buat lah Tampilan Form seperti di bawah ini :
form
setelah tu buat ketikan listing program di bawah ini :
unit Main;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs,
StdCtrls, ExtCtrls,OpenGL;
type
TForm1 = class(TForm)
Panel1: TPanel;
GlModeGrp: TRadioGroup;
GroupBox1: TGroupBox;
Label1: TLabel;
EVX: TEdit;
Label2: TLabel;
EVW: TEdit;
Label3: TLabel;
EVY: TEdit;
Label4: TLabel;
EVH: TEdit;
Button1: TButton;
GroupBox2: TGroupBox;
Label5: TLabel;
Label6: TLabel;
Label7: TLabel;
Label8: TLabel;
ELW: TEdit;
ERW: TEdit;
ETW: TEdit;
EBW: TEdit;
Button2: TButton;
Label9: TLabel;
EZN: TEdit;
EZF: TEdit;
Label10: TLabel;
procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure FormPaint(Sender: TObject);
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
procedure GlModeGrpClick(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
pfd:TPixelFormatDescriptor;
glDC:HDC;
glContext:HGLRC;
mode:GLEnum;
//world
left,right,bottom,top,znear,zfar:GLDouble;
procedure InitOpenGL(gldc:HDC);
procedure SetViewport;
procedure SetWindow;
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.DFM}
procedure TForm1.SetViewport;
var
vx,vy,
vwidth,vheight:integer;
begin
vx:=StrToInt(EVX.Text);
vwidth:=StrToInt(EVW.Text);
vy:=StrToInt(EVY.Text);
vheight:=StrToInt(EVH.Text);
glViewport(vx,vy,vwidth,vheight);
end;
procedure TForm1.SetWindow;
begin
left:=StrToFloat(ELW.Text);
right:=StrToFloat(ERW.Text);
top:=StrToFloat(ETW.Text);
bottom:=StrToFloat(EBW.Text);
znear:=StrToFloat(EZN.Text);
zfar:=StrToFloat(EZF.Text);
glMatrixMode(GL_PROJECTION);
glLoadIdentity;
glOrtho(left,right,bottom,top,znear,zfar);
end;
procedure TForm1.InitOpenGL(gldc:HDC);
var
FormatIndex: integer;
begin
fillchar(pfd,SizeOf(pfd),0);
with pfd do
begin
nSize := SizeOf(pfd);
nVersion := 1; {The current version of the desccriptor is 1}
dwFlags := PFD_DRAW_TO_WINDOW or PFD_SUPPORT_OPENGL;
iPixelType := PFD_TYPE_RGBA;
cColorBits := 24; {support 24-bit color}
cDepthBits := 32; {depth of z-axis}
iLayerType := PFD_MAIN_PLANE;
end; {with}
FormatIndex := ChoosePixelFormat(gldc,@pfd);
SetPixelFormat(glDC,FormatIndex,@pfd);
GLContext := wglCreateContext(glDC);
wglMakeCurrent(glDC,GLContext);
end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
glDC := getDC(handle);
InitOpenGL(glDC);
//inisialisasi viewport dan window
EVX.Text:=’100′;
EVY.Text:=’300′;
EVW.Text:=’300′;
EVH.Text:=’200′;
SetViewport;
ELW.Text:=’-4,0′;
ERW.Text:=’+4,0′;
ETW.Text:=’+4,0′;
EBW.Text:=’-4,0′;
EZN.Text:=’-2,0′;
EZF.Text:=’16,0′;
SetWindow;
mode := GL_POINTS;
end;
procedure TForm1.FormPaint(Sender: TObject);
var
error:GLenum;
begin
{background}
glClearColor(0.2,0.2,0.0,0.0);
glClear(GL_COLOR_BUFFER_BIT);
{error checking}
error := glGetError;
if error<>GL_NO_ERROR then
raise Exception.Create(‘Error in Paint’#13+gluErrorString(error));
//area viewport
glColor3f(1.0,1.0,0.0);
glBegin(GL_LINE_LOOP);
glVertex2f(left+0.1,top-0.1);
glVertex2f(right-0.1,top-0.1);
glVertex2f(right-0.1,bottom+0.1);
glVertex2f(left+0.1,bottom+0.1);
glEnd;
glColor3f(1.0,1.0,1.0);
glBegin(mode);
glVertex2f(+0.0, +0.0);
glVertex2f(+1.0, +0.0);
glVertex2f(+1.0, +1.0);
glVertex2f(+0.0, +1.0);
glVertex2f(-1.0, +1.0);
glVertex2f(-1.0, +0.0);
glVertex2f(-1.0, -1.0);
glVertex2f(+0.0, -1.0);
glVertex2f(+1.0, -1.0);
glEnd;
glFlush;
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
SetViewport;
Repaint;
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
SetWindow;
Repaint;
end;
procedure TForm1.GlModeGrpClick(Sender: TObject);
begin
case GlModeGrp.ItemIndex of
0 : mode:=GL_POINTS;
1 : mode:=GL_LINES;
2 : mode:=GL_LINE_STRIP;
3 : mode:=GL_LINE_LOOP;
4 : mode:=GL_TRIANGLES;
5 : mode:=GL_TRIANGLE_STRIP;
6 : mode:=GL_TRIANGLE_FAN;
7 : mode:=GL_QUADS;
8 : mode:=GL_QUAD_STRIP;
9 : mode:=GL_POLYGON;
end;
Repaint;
end;
end.
lalu compile dan run program.
Gambar1. Run Aplikasi
prog
Keterangan Coding:
* Atribut pfd merupakan atribut yang digunakan untuk menyimpan informasi pixel, sedangkan glDC merupakan atribut untuk menyimpan device context yang dibuat window dan atribut glContext di gunakan untuk menyimpan Device Context yang di buat openGL. Antara device context yang di buat window dan openGL di hubungkan melalui perintah wglMakeCurrent.
* Perintah fiilchar(pfd,SizeOf(pfd).0) mengisi atribut pfd dengan nilai o dan kemudian perintah berikutnya mengisi struktur pfd dengan nilai yang di inginkan , dalam hal ini iPixelType menyatakan bahwa pixel di gambar menggunakan RGB, mendukung warna 24-bit per pixel serta kedalaman sumbu z sebesar 32 bit. Setelah pfd selesai di isi maka isian pfd di gunakan untuk memformat gldc dan index dari formart dikembalikan melalui variabel FormatIndex. Selanjutnya mengatur agar device context glDC menggunakan format tersebut
* Perintah GlClearColor mendefinisikan warna (RGBA) yang akan digunakan
* Perintah yang berhubungan dengan menggambar pixel di OpenGL antara lain:
o
+ glBegin = Perintah menggambar
+ GL_POINTS= Setiap verteks di perlakikan sebagai titik terpisah
+ GL_LINES= Dua pasang verteks di perlakukan sebagai garis
+ GL_LINE_STRIP= Sama seperti GL_LINES tetapi setiap garis saling di hubungkan
+ GL_LINE_LOOP= Sama seperti GL_LINE_STRIP tetapi vertek pertama dan terakhir membentuk garis pula
+ GL_TRIANGLES= Tiga pasang verteks dianggap sebagai bidang segitiga
+ GL_TRIANGLES_STRIP= Bidang segitiga yang saling berhubungan
+ GL_TRIANGLE_FAN= Mirip GL_TRIANGLE_STRIP tetapi semua bidang menggunakan stu verteks yang sama
+ GL_QUADS= Empat verteks di anggap sebagai polygon empat sisi (quadrilaterals)
+ GL_QUAD_STRIP= Pasangan quadrilaterals
+ GL_POLYGON= Verteks dianggap sebagai titik sudut polygon
+ glColor3f(red,green,blue:GLFloat)= Perintah untuk menyatakan warna depan/warna objek yang akan digambar. nilai red,green,blue berkisar dari 0 sampai dengan 1.
+ glVertex2f(x,y:GLFloat)= Perintah untuk menggambar sebuah vertex di layar dengan menggunakan koordinat 2 dimensi. Pada perintah ini koordinat z dianggap sama dengan 0
+ glVertek3f(x,y,z:GLFloat)= Perintah untuk mengambar vertex dengan menggunakan koordinat 3 dimensi
+ glFlush= Pada saat openGL menerima perintah menggambar, openGL akan menggambar di buffer internalnya dan memindahkan isi buffer ke layar saat menerima perintah glFlush.
Kita bisa merubah tampilan warna background sesuai dengan keinginan dengan mengganti point RGB. dan lebar dan tinggi bisa di sesuaikan dengan gambar yang akan kita buat. Selamat Mencoba :-)
OpenGL kepanjangan dari Open Graphic Library, openGL diproduksi oleh Silicon Graphic dan pada awalnya ditunjukan hanya untuk sistem komputer mereka , tetapi dalam perkembangannya, OpenGL dijadikan salah satu bakuan (standartd) dalam dunia grafika komputer. OpenGL merupakan pustaka program (program library) yang menyediakan sejumlah perintah yang b erhubungan dengan grafika.
Udah kan kenalannya dengan OpenGL, setidaknya anda mungkin sudah punya gambaran gimana sih openGL tu. Kalo yang belum paham juga gini aja anggaplah openGL tu suatu perintah dalam program jika kita ingin menggunakan openGL tentunya kita harus melakukan command untuk memanggil si OpenGL tersebut, openGL bisa diakses jika suatu bahasa pemrograman sudah terdapat file openGL di folder lib . Disini saya akan coba berbagi cara membuat program yang menggunakan openGL untuk membuat titik,objek, dan melakukan transformasi. Program yang saya gunakan adalah delphi, sebenarnya selain bahasa pemrograman yang bisa digunakan bukan hanya delphi, misalnya C,VB, juga bisa untuk keterangan lebih lanjut silahkan cek di websiteoepngl. Berhubung saya tidak mengerti bahasa pemrograman C untuk itu saya menggunakan delphi karena syntak hampir sama dengan pascal dan sudah OOP (bukan karena saya jago delphi tapi cuman ini satu-satunya bahasa pemrograman yang agak nyangkut di kepala :-( ).
Langkah pertama tentunya anda harus mendownload program Delphi dulu untuk membuat program, silahkan anda search sendiri di mbah. Saya menggunakan Delphi7, di dalam delphi7 sudah disediakan file openGL.dcu silahkan di cek untuk memastikan di program delphi folder lib. jika belum tersedia silahkan anda mencari file openGL.dcu, jika tersedia anda cukup menambahkan klausa openGL di perintah uses dari program.
Contoh : Listing Menghubungkan OpenGL.
uses
Windows, message, sysUtils, Classes, Graphic, Controls, Forms, Dialogs, OpenGL;
Menggunakan OpenGL
Mengingat openGl bukan bagian dari sistem operasi windows maka kita perlu mengetahui bahwa program yang kita buat memanfaatkan API dari openGL. Informasi yang perlu diketahui mengenai :
1. Format Pixel yang di sampaikan melalui struktur data TPixelFormatDescriptor. Format pixel memberikan informasi mengenai jumlah warna dalam bit per pixel, kedalaman sumbu , serta tipe pixel.
2. Device Context yang menyatakan perangkat (device) yang akan di gunakan oleh openGL untuk menggambar di layar. Antara perangkat yang disediakan oleh windows dan perangkat yang di sediakan open gl harus dihubungkan sehingga apa yang digambar openGL akan di tampilkan oleh windows.
Tahapan untuk menggunakan OpenGL dapat dirumuskan dalam 4 langkah berikut ini :
1. Tentukan format pixel
2. Buat device context untuk me-render/menggambar
3. Aktifkan device context yang di buat pada langkah 2
4. Gambar pixel
—————————————————————————————————————————————–
Buat lah Tampilan Form seperti di bawah ini :
form
setelah tu buat ketikan listing program di bawah ini :
unit Main;
interface
uses
Windows, Messages, SysUtils, Classes, Graphics, Controls, Forms, Dialogs,
StdCtrls, ExtCtrls,OpenGL;
type
TForm1 = class(TForm)
Panel1: TPanel;
GlModeGrp: TRadioGroup;
GroupBox1: TGroupBox;
Label1: TLabel;
EVX: TEdit;
Label2: TLabel;
EVW: TEdit;
Label3: TLabel;
EVY: TEdit;
Label4: TLabel;
EVH: TEdit;
Button1: TButton;
GroupBox2: TGroupBox;
Label5: TLabel;
Label6: TLabel;
Label7: TLabel;
Label8: TLabel;
ELW: TEdit;
ERW: TEdit;
ETW: TEdit;
EBW: TEdit;
Button2: TButton;
Label9: TLabel;
EZN: TEdit;
EZF: TEdit;
Label10: TLabel;
procedure FormCreate(Sender: TObject);
procedure FormPaint(Sender: TObject);
procedure Button1Click(Sender: TObject);
procedure Button2Click(Sender: TObject);
procedure GlModeGrpClick(Sender: TObject);
private
{ Private declarations }
pfd:TPixelFormatDescriptor;
glDC:HDC;
glContext:HGLRC;
mode:GLEnum;
//world
left,right,bottom,top,znear,zfar:GLDouble;
procedure InitOpenGL(gldc:HDC);
procedure SetViewport;
procedure SetWindow;
public
{ Public declarations }
end;
var
Form1: TForm1;
implementation
{$R *.DFM}
procedure TForm1.SetViewport;
var
vx,vy,
vwidth,vheight:integer;
begin
vx:=StrToInt(EVX.Text);
vwidth:=StrToInt(EVW.Text);
vy:=StrToInt(EVY.Text);
vheight:=StrToInt(EVH.Text);
glViewport(vx,vy,vwidth,vheight);
end;
procedure TForm1.SetWindow;
begin
left:=StrToFloat(ELW.Text);
right:=StrToFloat(ERW.Text);
top:=StrToFloat(ETW.Text);
bottom:=StrToFloat(EBW.Text);
znear:=StrToFloat(EZN.Text);
zfar:=StrToFloat(EZF.Text);
glMatrixMode(GL_PROJECTION);
glLoadIdentity;
glOrtho(left,right,bottom,top,znear,zfar);
end;
procedure TForm1.InitOpenGL(gldc:HDC);
var
FormatIndex: integer;
begin
fillchar(pfd,SizeOf(pfd),0);
with pfd do
begin
nSize := SizeOf(pfd);
nVersion := 1; {The current version of the desccriptor is 1}
dwFlags := PFD_DRAW_TO_WINDOW or PFD_SUPPORT_OPENGL;
iPixelType := PFD_TYPE_RGBA;
cColorBits := 24; {support 24-bit color}
cDepthBits := 32; {depth of z-axis}
iLayerType := PFD_MAIN_PLANE;
end; {with}
FormatIndex := ChoosePixelFormat(gldc,@pfd);
SetPixelFormat(glDC,FormatIndex,@pfd);
GLContext := wglCreateContext(glDC);
wglMakeCurrent(glDC,GLContext);
end;
procedure TForm1.FormCreate(Sender: TObject);
begin
glDC := getDC(handle);
InitOpenGL(glDC);
//inisialisasi viewport dan window
EVX.Text:=’100′;
EVY.Text:=’300′;
EVW.Text:=’300′;
EVH.Text:=’200′;
SetViewport;
ELW.Text:=’-4,0′;
ERW.Text:=’+4,0′;
ETW.Text:=’+4,0′;
EBW.Text:=’-4,0′;
EZN.Text:=’-2,0′;
EZF.Text:=’16,0′;
SetWindow;
mode := GL_POINTS;
end;
procedure TForm1.FormPaint(Sender: TObject);
var
error:GLenum;
begin
{background}
glClearColor(0.2,0.2,0.0,0.0);
glClear(GL_COLOR_BUFFER_BIT);
{error checking}
error := glGetError;
if error<>GL_NO_ERROR then
raise Exception.Create(‘Error in Paint’#13+gluErrorString(error));
//area viewport
glColor3f(1.0,1.0,0.0);
glBegin(GL_LINE_LOOP);
glVertex2f(left+0.1,top-0.1);
glVertex2f(right-0.1,top-0.1);
glVertex2f(right-0.1,bottom+0.1);
glVertex2f(left+0.1,bottom+0.1);
glEnd;
glColor3f(1.0,1.0,1.0);
glBegin(mode);
glVertex2f(+0.0, +0.0);
glVertex2f(+1.0, +0.0);
glVertex2f(+1.0, +1.0);
glVertex2f(+0.0, +1.0);
glVertex2f(-1.0, +1.0);
glVertex2f(-1.0, +0.0);
glVertex2f(-1.0, -1.0);
glVertex2f(+0.0, -1.0);
glVertex2f(+1.0, -1.0);
glEnd;
glFlush;
end;
procedure TForm1.Button1Click(Sender: TObject);
begin
SetViewport;
Repaint;
end;
procedure TForm1.Button2Click(Sender: TObject);
begin
SetWindow;
Repaint;
end;
procedure TForm1.GlModeGrpClick(Sender: TObject);
begin
case GlModeGrp.ItemIndex of
0 : mode:=GL_POINTS;
1 : mode:=GL_LINES;
2 : mode:=GL_LINE_STRIP;
3 : mode:=GL_LINE_LOOP;
4 : mode:=GL_TRIANGLES;
5 : mode:=GL_TRIANGLE_STRIP;
6 : mode:=GL_TRIANGLE_FAN;
7 : mode:=GL_QUADS;
8 : mode:=GL_QUAD_STRIP;
9 : mode:=GL_POLYGON;
end;
Repaint;
end;
end.
lalu compile dan run program.
Gambar1. Run Aplikasi
prog
Keterangan Coding:
* Atribut pfd merupakan atribut yang digunakan untuk menyimpan informasi pixel, sedangkan glDC merupakan atribut untuk menyimpan device context yang dibuat window dan atribut glContext di gunakan untuk menyimpan Device Context yang di buat openGL. Antara device context yang di buat window dan openGL di hubungkan melalui perintah wglMakeCurrent.
* Perintah fiilchar(pfd,SizeOf(pfd).0) mengisi atribut pfd dengan nilai o dan kemudian perintah berikutnya mengisi struktur pfd dengan nilai yang di inginkan , dalam hal ini iPixelType menyatakan bahwa pixel di gambar menggunakan RGB, mendukung warna 24-bit per pixel serta kedalaman sumbu z sebesar 32 bit. Setelah pfd selesai di isi maka isian pfd di gunakan untuk memformat gldc dan index dari formart dikembalikan melalui variabel FormatIndex. Selanjutnya mengatur agar device context glDC menggunakan format tersebut
* Perintah GlClearColor mendefinisikan warna (RGBA) yang akan digunakan
* Perintah yang berhubungan dengan menggambar pixel di OpenGL antara lain:
o
+ glBegin = Perintah menggambar
+ GL_POINTS= Setiap verteks di perlakikan sebagai titik terpisah
+ GL_LINES= Dua pasang verteks di perlakukan sebagai garis
+ GL_LINE_STRIP= Sama seperti GL_LINES tetapi setiap garis saling di hubungkan
+ GL_LINE_LOOP= Sama seperti GL_LINE_STRIP tetapi vertek pertama dan terakhir membentuk garis pula
+ GL_TRIANGLES= Tiga pasang verteks dianggap sebagai bidang segitiga
+ GL_TRIANGLES_STRIP= Bidang segitiga yang saling berhubungan
+ GL_TRIANGLE_FAN= Mirip GL_TRIANGLE_STRIP tetapi semua bidang menggunakan stu verteks yang sama
+ GL_QUADS= Empat verteks di anggap sebagai polygon empat sisi (quadrilaterals)
+ GL_QUAD_STRIP= Pasangan quadrilaterals
+ GL_POLYGON= Verteks dianggap sebagai titik sudut polygon
+ glColor3f(red,green,blue:GLFloat)= Perintah untuk menyatakan warna depan/warna objek yang akan digambar. nilai red,green,blue berkisar dari 0 sampai dengan 1.
+ glVertex2f(x,y:GLFloat)= Perintah untuk menggambar sebuah vertex di layar dengan menggunakan koordinat 2 dimensi. Pada perintah ini koordinat z dianggap sama dengan 0
+ glVertek3f(x,y,z:GLFloat)= Perintah untuk mengambar vertex dengan menggunakan koordinat 3 dimensi
+ glFlush= Pada saat openGL menerima perintah menggambar, openGL akan menggambar di buffer internalnya dan memindahkan isi buffer ke layar saat menerima perintah glFlush.
Kita bisa merubah tampilan warna background sesuai dengan keinginan dengan mengganti point RGB. dan lebar dan tinggi bisa di sesuaikan dengan gambar yang akan kita buat. Selamat Mencoba :-)
efek negataif facebook
Efek Negatif Facebook.
Seorang guru matematika di Inggris tega merusak murid-muridnya sendiri. Dia memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook dan Bebo untuk merayu korban melakukan hubungan intim.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, Rabu (11/3/2009), tersangka bernama Ryan Stewart ini punya relasi seksual dengan lebih dari empat anak didiknya. Para korban berusia 15 sampai 17 tahun.
Pada polisi, Stewart mengaku bisa bergaul akrab dengan para murid mengingat ia sendiri masih berusia muda. Dia membuat profil di Facebook di mana dia menyebut diri sebagai Mr E Man.
Dari situ, dia melancarkan aksi rayuan. Selain situs jejaring, tersangka juga memakai e-mail untuk menjerat korban. Misalnya, ia mengirim email yang berisi pesan rayuan 'Kamu sungguh mengagumkan'.
Meski telah berulangkali diperingatkan, dia tetap nekat melakukan aksinya sampai menjurus tindakan tidak senonoh. Dia pun ditangkap dan dijatuhi hukuman 33 bulan penjara.
Stewart rupanya merupakan perayu yang ulung sehingga para murid jadi klepek-klepek. Seperti pengakuan salah satu murid yang jadi korban. Ia merasa diperlakukan istimewa oleh tersangka sehingga akhirnya mau menyerahkan miliknya yang paling berharga
Seorang guru matematika di Inggris tega merusak murid-muridnya sendiri. Dia memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook dan Bebo untuk merayu korban melakukan hubungan intim.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, Rabu (11/3/2009), tersangka bernama Ryan Stewart ini punya relasi seksual dengan lebih dari empat anak didiknya. Para korban berusia 15 sampai 17 tahun.
Pada polisi, Stewart mengaku bisa bergaul akrab dengan para murid mengingat ia sendiri masih berusia muda. Dia membuat profil di Facebook di mana dia menyebut diri sebagai Mr E Man.
Dari situ, dia melancarkan aksi rayuan. Selain situs jejaring, tersangka juga memakai e-mail untuk menjerat korban. Misalnya, ia mengirim email yang berisi pesan rayuan 'Kamu sungguh mengagumkan'.
Meski telah berulangkali diperingatkan, dia tetap nekat melakukan aksinya sampai menjurus tindakan tidak senonoh. Dia pun ditangkap dan dijatuhi hukuman 33 bulan penjara.
Stewart rupanya merupakan perayu yang ulung sehingga para murid jadi klepek-klepek. Seperti pengakuan salah satu murid yang jadi korban. Ia merasa diperlakukan istimewa oleh tersangka sehingga akhirnya mau menyerahkan miliknya yang paling berharga
efek negataif facebook
Efek Negatif Facebook.
Seorang guru matematika di Inggris tega merusak murid-muridnya sendiri. Dia memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook dan Bebo untuk merayu korban melakukan hubungan intim.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, Rabu (11/3/2009), tersangka bernama Ryan Stewart ini punya relasi seksual dengan lebih dari empat anak didiknya. Para korban berusia 15 sampai 17 tahun.
Pada polisi, Stewart mengaku bisa bergaul akrab dengan para murid mengingat ia sendiri masih berusia muda. Dia membuat profil di Facebook di mana dia menyebut diri sebagai Mr E Man.
Dari situ, dia melancarkan aksi rayuan. Selain situs jejaring, tersangka juga memakai e-mail untuk menjerat korban. Misalnya, ia mengirim email yang berisi pesan rayuan 'Kamu sungguh mengagumkan'.
Meski telah berulangkali diperingatkan, dia tetap nekat melakukan aksinya sampai menjurus tindakan tidak senonoh. Dia pun ditangkap dan dijatuhi hukuman 33 bulan penjara.
Stewart rupanya merupakan perayu yang ulung sehingga para murid jadi klepek-klepek. Seperti pengakuan salah satu murid yang jadi korban. Ia merasa diperlakukan istimewa oleh tersangka sehingga akhirnya mau menyerahkan miliknya yang paling berharga
Seorang guru matematika di Inggris tega merusak murid-muridnya sendiri. Dia memanfaatkan situs jejaring sosial Facebook dan Bebo untuk merayu korban melakukan hubungan intim.
Dikutip detikINET dari Daily Mail, Rabu (11/3/2009), tersangka bernama Ryan Stewart ini punya relasi seksual dengan lebih dari empat anak didiknya. Para korban berusia 15 sampai 17 tahun.
Pada polisi, Stewart mengaku bisa bergaul akrab dengan para murid mengingat ia sendiri masih berusia muda. Dia membuat profil di Facebook di mana dia menyebut diri sebagai Mr E Man.
Dari situ, dia melancarkan aksi rayuan. Selain situs jejaring, tersangka juga memakai e-mail untuk menjerat korban. Misalnya, ia mengirim email yang berisi pesan rayuan 'Kamu sungguh mengagumkan'.
Meski telah berulangkali diperingatkan, dia tetap nekat melakukan aksinya sampai menjurus tindakan tidak senonoh. Dia pun ditangkap dan dijatuhi hukuman 33 bulan penjara.
Stewart rupanya merupakan perayu yang ulung sehingga para murid jadi klepek-klepek. Seperti pengakuan salah satu murid yang jadi korban. Ia merasa diperlakukan istimewa oleh tersangka sehingga akhirnya mau menyerahkan miliknya yang paling berharga
Jumat, 09 Oktober 2009
setting internet lwt hape
Homepage - http://mms.telkomsel.com
XL
»GPRS Manual Parameter
* Connection Name: XL-GPRS
* Data Bearer: GPRS
* Access Point Name: www.xlgprs.net
* Username: xlgprs
* Prompt Password: No
* Password: proxl
* Authentication: Normal
* Homepage: http://wap.xl.co.id
* Connection Security: Off
* Session Mode: Permanent
* IP Address: Automatic
* Proxy Server Address: 202.152.240.050
* Proxy Port Number: 8080
» MMS Manual Parameter
* Connection Name: XL-MMS
* Data Bearer: GPRS
* Access Point Name: www.xlmms.net
* Username: xlgprs
* Prompt Password: No
* Password: proxl
* Authentication: Normal
* Homepage: http://mmc.xl.net.id/servlets/mms
* Connection Security: Off
* Session Mode: Permanent
* IP Address: Automatic
* Proxy Server Address: 202.152.240.050
* Proxy Port Number: 8080
3
» GPRS Settings
Settings’ Name: 3-GPRS
Homepage : http://wap.three.co.id/
Proxies : Enable
Proxy address : 10.4.0.10
Port : 3128
GPRS access point : 3gprs
Authentication type : Normal
Login type : Automatic
Username : 3gprs
Password : 3gprs
»MMS Settings
Settings’ name : 3-MMS
Homepage : http://mms.hutch.co.id/
GPRS access point : 3mms
Authentication type : Normal
Username : 3mms
Password : 3mms
Allow adverts : No
XL
»GPRS Manual Parameter
* Connection Name: XL-GPRS
* Data Bearer: GPRS
* Access Point Name: www.xlgprs.net
* Username: xlgprs
* Prompt Password: No
* Password: proxl
* Authentication: Normal
* Homepage: http://wap.xl.co.id
* Connection Security: Off
* Session Mode: Permanent
* IP Address: Automatic
* Proxy Server Address: 202.152.240.050
* Proxy Port Number: 8080
» MMS Manual Parameter
* Connection Name: XL-MMS
* Data Bearer: GPRS
* Access Point Name: www.xlmms.net
* Username: xlgprs
* Prompt Password: No
* Password: proxl
* Authentication: Normal
* Homepage: http://mmc.xl.net.id/servlets/mms
* Connection Security: Off
* Session Mode: Permanent
* IP Address: Automatic
* Proxy Server Address: 202.152.240.050
* Proxy Port Number: 8080
3
» GPRS Settings
Settings’ Name: 3-GPRS
Homepage : http://wap.three.co.id/
Proxies : Enable
Proxy address : 10.4.0.10
Port : 3128
GPRS access point : 3gprs
Authentication type : Normal
Login type : Automatic
Username : 3gprs
Password : 3gprs
»MMS Settings
Settings’ name : 3-MMS
Homepage : http://mms.hutch.co.id/
GPRS access point : 3mms
Authentication type : Normal
Username : 3mms
Password : 3mms
Allow adverts : No
download antivirus dan spyware
Instruksi Kerja
Download Antivirus dan Antispyware Definition & Update
Symantec Antivirus Corporate Edition
- Masuk ke alamat website Symantec Security Response :
http://securityresponse.symantec.com/avcenter/defs.download.html
- Scroll ke bawah sampai menemukan tombol Download Updates dan klik tombol tersebut.
- Pada layar Download English Update, klik pada nama file (filename) yang menggunakan akhiran “-i32.exe” atau file yang support update untuk antivirus tipe Symantec AntiVirus 10.x Corporate Edition Client
- Pilih tempat untuk save file tersebut. Pilih OK.
- Proses download akan berjalan.
Note : download dapat dilakukan dengan bantuan software download accelerator.
- Setelah proses download selesai, pindahkan (cut) file ke :
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\1. Symentec Norton Antivirus
Spybot Search & Destroy AntiSpyware
- Masuk ke alamat website Download Spybot Search & Destroy :
http://www.safer-networking.org/en/download/index.html
- Pada bagian scroll ke bawah sampai bagian Download > Detection update (tanggal update), klik pada tulisan tersebut atau pada icon kotak biru dengan tulisan Download untuk memulai proses download.
- Pilih tempat untuk save file tersebut, rename dengan menambahkan tanggal update pada bagian belakang nama file. Contoh: spybotsd_includes 20080206.exe (artinya tanggal update : 2008-02-06). Pilih OK.
- Proses download akan berjalan
Note : download dapat dilakukan dengan bantuan software download accelerator.
- Setelah proses download selesai, pindahkan (cut) file ke :
Jadwal Pelaksanaan IK :
- Symantec Antivirus Corporate Ed. : 2 minggu sekali setiap hari Senin minggu pertama dan ke-3
- Spyware Search & Destroy : 2 minggu sekali setiap hari Senin minggu pertama dan ke-3. Apabila belum ada
http://securityresponse.symantec.com/avcenter/defs.download.html
http://www.safer-networking.org/en/download/index.html
e-Commerce
Instruksi Kerja
Download Antivirus dan Antispyware Definition & Update
Symantec Antivirus Corporate Edition
1. Masuk ke alamat website Symantec Security Response :
http://securityresponse.symantec.com/avcenter/defs.download.html
2. Scroll ke bawah sampai menemukan tombol Download Updates dan klik tombol tersebut.
3. Pada layar Download English Update, klik pada nama file (filename) yang menggunakan akhiran “-i32.exe” atau file yang support update untuk antivirus tipe Symantec AntiVirus 10.x Corporate Edition Client
4. Pilih tempat untuk save file tersebut. Pilih OK.
5. Proses download akan berjalan.
Note : download dapat dilakukan dengan bantuan software download accelerator.
6. Setelah proses download selesai, pindahkan (cut) file ke :
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\1. Symentec Norton Antivirus
Spybot Search & Destroy AntiSpyware
1. Masuk ke alamat website Download Spybot Search & Destroy :
http://www.safer-networking.org/en/download/index.html
2. Pada bagian scroll ke bawah sampai bagian Download > Detection update (tanggal update), klik pada tulisan tersebut atau pada icon kotak biru dengan tulisan Download untuk memulai proses download.
3. Pilih tempat untuk save file tersebut, rename dengan menambahkan tanggal update pada bagian belakang nama file. Contoh: spybotsd_includes 20080206.exe (artinya tanggal update : 2008-02-06). Pilih OK.
4. Proses download akan berjalan
Note : download dapat dilakukan dengan bantuan software download accelerator.
5. Setelah proses download selesai, pindahkan (cut) file ke :
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\2. Spybot Search & Destroy Definition\1. Definition Update
Jadwal Pelaksanaan IK :
1. Symantec Antivirus Corporate Ed. : 2 minggu sekali setiap hari Senin minggu pertama dan ke-3
2. Spyware Search & Destroy : 2 minggu sekali setiap hari Senin minggu pertama dan ke-3. Apabila belum ada
http://securityresponse.symantec.com/avcenter/defs.download.html
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\2. Spybot Search & Destroy Definition\1. Definition Update
http://www.safer-networking.org/en/download/index.html
Download Antivirus dan Antispyware Definition & Update
Symantec Antivirus Corporate Edition
1. Masuk ke alamat website Symantec Security Response :
http://securityresponse.symantec.com/avcenter/defs.download.html
2. Scroll ke bawah sampai menemukan tombol Download Updates dan klik tombol tersebut.
3. Pada layar Download English Update, klik pada nama file (filename) yang menggunakan akhiran “-i32.exe” atau file yang support update untuk antivirus tipe Symantec AntiVirus 10.x Corporate Edition Client
4. Pilih tempat untuk save file tersebut. Pilih OK.
5. Proses download akan berjalan.
Note : download dapat dilakukan dengan bantuan software download accelerator.
6. Setelah proses download selesai, pindahkan (cut) file ke :
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\1. Symentec Norton Antivirus
Spybot Search & Destroy AntiSpyware
1. Masuk ke alamat website Download Spybot Search & Destroy :
http://www.safer-networking.org/en/download/index.html
2. Pada bagian scroll ke bawah sampai bagian Download > Detection update (tanggal update), klik pada tulisan tersebut atau pada icon kotak biru dengan tulisan Download untuk memulai proses download.
3. Pilih tempat untuk save file tersebut, rename dengan menambahkan tanggal update pada bagian belakang nama file. Contoh: spybotsd_includes 20080206.exe (artinya tanggal update : 2008-02-06). Pilih OK.
4. Proses download akan berjalan
Note : download dapat dilakukan dengan bantuan software download accelerator.
5. Setelah proses download selesai, pindahkan (cut) file ke :
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\2. Spybot Search & Destroy Definition\1. Definition Update
Jadwal Pelaksanaan IK :
1. Symantec Antivirus Corporate Ed. : 2 minggu sekali setiap hari Senin minggu pertama dan ke-3
2. Spyware Search & Destroy : 2 minggu sekali setiap hari Senin minggu pertama dan ke-3. Apabila belum ada
http://securityresponse.symantec.com/avcenter/defs.download.html
\\nfi-itf-010\DSL\Antivirus Updates & Definitions\2. Spybot Search & Destroy Definition\1. Definition Update
http://www.safer-networking.org/en/download/index.html
Panduan remastering windows
Labels: hacking, tutor, windows
Sebenarnya panduan remastering/unattended windows ini udah pernah aku kupas dikit sebelumnya. Karena berhubung gambar pendukung pada raib tak tau kemana dan sebabnya apa, maka aku putusin buat re-post ini artikel. Seperti pada artikel terdahulu, remastering windows ini adalah legal, selama tidak menyalah gunakan hasil remastering tersebut. Untuk syarat mengikuti tutorial untuk meremaster Windows ini, kamu bisa liat pada spostingan terdahulu.
OK, sekarang yang musti kamu siapin adalah
1. CD Windows XP original
2. Resource Hacker, PE Explorer atau alat yang semacamnya. Ini digunakan untuk “membajak” file .EXE, .CPL, .DLL, RES dll
3. nLite, tool ini dipakai untuk mempermudah proses remastering dan membuat unattended pada CD yang akan kita buat.
4. nLite addon maker, digunakan untuk membuat addon bagi CD Windows kita. Dengan alat ini kita bisa membuat addon yang kita buat terinstall secara “diam”.
5. RVM integrator, tool yang dipakai untuk menyatukan addon yang telah kita buat tadi ke dalam folder i386
6. Boot editor, yaitu kita gunakan untuk membuat file booting baru agar tidak lagi berupa gambar bendera
7. BBU Colour Changer, dipakai untuk mengganti tampilan warna dan progres bar pada saat instalasi berlangsung.
8. 7-Zip. Digunakan untuk mengekstrak file yang ada dalam CD windows. Ini bisa diganti dengan fungsi expand yang sudah ada dalam windows itu sendiri.
9. XPize, Brico Pack dan yang sejenis. Dipakai untuk merubah tampilan antar muka Windows yang kita buat.
Baiklah, jika semua tool yang dibutuhkan sudah siap, saatnya kita meremaster CD Windows ini. Langkah-langkahnya sebagai berikut.
a. Kopikan seluruh CD ke dalam hardisk. Kamu bisa memakai cara kopi paste atau dengan bantuan nLite. Oh ya, untuk menginstall nLite, kamu memerlukan NET framework 2.0. Beri nama folder tempat CD Windows itu dengan nama XPCD, atau terserah kamu aja.
Saat pertama membuka nLite, kita akan dihadapkan pada pilihan bahasa. Disini sebagai contoh, aku memilih bahasa Indonesia. Setelah itu klik lanjut.
Setelah memilih bahasa, kita akan diminta untuk mencari direktori dimana terdapat file instalasi Windows. Jika file instalasi sudah berada di hardisk, maka sistem akan langsung mendeteksinya dan memberitahukan versi dari XP kita. Bila masih dalam CD, kita akan diminta untuk mencari folder kosong pada hardisk untuk meletakkan file hasil pengkopian.
b. Waktunya meremaster dan membuat unattended
Setelah melewati halaman pencarian dan pengkopian ini, kita akan masuk kehalaman setting. Aku anggap belum ada setting yang tersimpan, so jangan ragu buat memilih lanjut.
Maka kita akan menemukan tampilan seperti di bawah ini.
Pada bagian pemilihan tugas, kita bisa memilih hal-hal yang harus dilakukan oleh nLite ini. Pada contoh ini, aku hanya memilih untuk menghapus komponen dan membuat unattended saja. Setelah itu kita bisa klik lanjut.
Pada gambar di atas, kita bisa memilih komponen apa saja yang kita anggap pantas untuk kita buang. Sebagai catatan, sebaiknya kita tidak menghapus komponen yang berwarna merah. Bila udah merasa cukup, jangan sungkan untuk klik lanjut, dan bila ada pernyataan untuk memproses perubahan, klik aja yes trus tunggu sampai proses selesai.
Setelah proses selesai, kita akan dihadapkan pada setting unattended, seperti di bawah ini.
Di sini kita bisa memasukkan semua settingan agar Windows kita terinstall secara silent mode. Masukkan serial number, regional, bahasa, waktu dan yang lain pada bagian ini. Jika merasa sudah yakin benar semua, klik lanjut. Dengan ini penggunaan nLite untuk sementara selesai. Ingat, aku tadi hanya memilih untuk menghapus komponen dan membuat unattended saja saat pemilihan tugas.
c. Saatnya mengkostumisasi Windows
Biar Windows yang kita remastering tidak kelihatan “Windows XP” banget, kita bisa “membajak” beberapa file yang terdapat di folder i386. File yang bisa kamu bajak diantaranya adalah:
1. Ntoskrnl.ex_. file ini dipakai saat loading
2. Logonui.ex_
File ini dipakai saat kita logon
3. Winntbbu.dll, dan atau winntbbu.dl_
File ini menentukan tampilan saat sedang menginstal Windows.
4. Winnt32u.dll, dan atau winnt32u.dl_
Untuk ,engatasi file yang berekstensi .XX_, kamu bisa memakai 7-Zip atau expand.exe
Bila memakai 7-Zip, tinggal klik kanan, pilih 7-Zip dan ekstrak. Bila memakai expand, kamu buka comand promt dan ketik: expand.exe D:\filename.xx_ -r
nb. D:\ bisa kamu ganti dengan tempat dimana file berada
filename.xx_ ganti dengan nama file yang akan diekstrak
Jika sudah diekstrak, sekarang adalah saatnya untuk membajak atau mengganti file tersebut. Untuk “membajaknya” kita bisa memakai res hecker. Jangan lupa untuk klik compile dan setelah selesai, jangan lupa untuk disimpan.
Sedang untuk file ntoskrnl.exe, selain bisa membajaknya, kita bisa membuatnya dengan boot editor.
Setelah semua pengeditan dirasa selesai, jangan lupa kembalikan jenis file kebentuk semula dan masukkan lagi ke folder i386.
Untuk mengembalikan file yang semula berekstensi .xxx menjadi .xx_ buka CMD dan tulis perintah: makecab.exe D:\filename.xxx
Untuk mempermudah kostumisasi lebih lanjut, kita bisa memakai XPize, Brico Pack atau yang sejenis. Di sini, sebagai contoh aku memakai Brico Pack versi 1. Langkah yang harus kita lakukan adalah menginstall Brico Pack tersebut ke dalam kompi dan cari sebuah folder yang bernama bricopack dalam folder Windows. Dalam folder bricopack tersebut ada sebuah folder yang bernama packfile, nah semua file yang terdapat dalam folder ini bisa kita pakai untuk mengkostumisasi Windows kita. Kita tinggal rename agar namanya pas dan mengkompresnya menggunakan makecab trus masukin ke folder i386.
d. Mau aplikasi terinstall bareng Windows?
Untuk menambah aplikasi maupun addon lain, kita bisa memakai nLite addon maker dan RVM integrator.
nLite addon maker dipakai untuk membuat file cab dan aplikasi dapat terinstall secara silent. Dalam nLite addon maker sudah terdapat berbagai perintah yang dapat digunakan untuk berbagai aplikasi yang sering dipakai agar dapat berjalan secara diam-diam. Kalaupun aplikasi yang mau disatukan ternyata belum ada, kita bisa membuat perintahnya sendiri.
Sedang RVM integrator dipakai untuk menyatukan aplikasi atau update yang telah dibuat dengan nLite adddon maker ke dalam folder i386.
e. Foto kita sebagai wallpaper default?!?
Untuk membuat foto kita tertampil sebagai wallpaper default saat instalasi Windows, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
a. Buka Luna.theme yang ada di C:\Windows\Resources\themes\ dengan memakai notepad, lalu edit bagian ini
[Control Panel\Desktop]
Wallpaper=%WinDir%Web\Wallpaper\Bliss.bmp
Wallpaper.MUI=@themeui.dll,-2036
TileWallpaper=0
Wallpaperstyle=2
Pattern=
ScreenSaveActive=1
Ganti menjadi seperti di bawah ini
[Control Panel\Desktop]
Wallpaper=%Systemroot%\Wallpaper.jgp
TileWallpaper=0
Wallpaperstyle=2
Pattern=
ScreenSaveActive=0
b. Simpan settingan yang baru dibuat dalam folder XPCD\$OEM$\$$\Resources\Themes\
c. Masukkan sebuah gambar yang bernama Wallpaper.jpg ke XPCD\$OEM$\$$
d. Buka winnt.sif yang berada di XPCD\i386\ dengan menggunakan notepad dan tambahkan baris berikut
[Shell]
CustomDefaultThemeFile=”%WinDir%\Resources\Themes\Luna.theme”
Dengan cara ini seharusnya wallpaper yang muncul sebagai wallpaper default adalah file yang bernama Wallpaper.jpg. Setelah instalasi berhasil, file ini bisa ditemukan di C:\Windows\
untuk menambah wallpaper lain, kita bisa memasukkan file berformat .bmp ke dalam XPCD\$OEM$\$$. Selain cara itu kita bisa menambah wallpaper dengan memasukkan gambar ke dalam folder XPCD\$OEM$\$$\Web\Wallpaper\
Sekarang kita sudah memiliki sebuah CD installer baru yang benar-benar sesuai dengan keinginan kita. Kita bisa membakarnya atau membuat file bootable iso dengan memakai nLite atau RVM integrator.
Selamat mencoba, semoga berhasil…….
www.heaventool.com
Langganan:
Postingan (Atom)